Senin, 30 Maret 2015

Laporan Praktikum 4 ANIMASI 3D

Praktikum melakukan render video dan render sequence di blender.

Tujuan :

Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video

Alat dan Bahan :

Blender 2.73a
  1. Rotated Cartoon dragon
  2. Child Dragon Image Sequences

Dasar Teori :

Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah
  1. Me-render dalam bentuk video
  2. Me-render dalam bentuk image sequence
Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  1. Render Video
    • Memiliki kelebihan:
      dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player
    • Kekurangan:
      jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal
  2. Render Image Sequence
    • Kelebihan:
      jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang
    • Kekurangan:
      masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.

Petunjuk Praktikum

Percobaan 1: Render Video

  1. Buka file Rotated Cartoon Dragon.
  2. Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada ViewProperties
    output-render-properties
    Menu Output pada View Properties
  3. Set nama file video blendertest.mov dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.
    folder-button
    Tombol Folder
  4. Pilih video format Quicktime
    output-format
    Output Format

    quicktime-format
    Quicktime format
  5. Klik tombol Render Animation
    render-animation-button
    Render Animation
  6. Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.
  7. Di akhir rendering akan muncul file blendertest.mov pada folder yang sudah diatur sebelumnya.

Percobaan 2: Render Image Sequence

  1. Buka file Rotated Cartoon Dragon.
  2. Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada ViewProperties
    output-render-properties
    Menu Output pada View Properties
  3. Set nama folder untuk menyimpan kumpulan image sequence dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.
    folder-button
    Tombol Folder
  4. Pilih format PNG jika belum dipilih.
    output-format
    Output Format
  5. Klik tombol Render Animation
    render-animation-button
    Render Animation
  6. Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.
  7. Di akhir rendering akan ada file-file PNG yang berakhiran 001, 002, 003, dst sesuai dengan nomor frame pada folder yang sudah diatur sebelumnya. contoh kumpulan image sequence yang dimaksud adalah seperti berikut ini
    kumpulan-image-sequences
    kumpulan image sequences
  8. Percobaan 3: Convert Image Sequence menjadi Video
  1. Buka file blender baru. Pertama-tama klik File ➞ New
    new-file
    New File
  2. Kemudian klik Reload start-up File
    reload-start-up-file
    Reload start-up file
  3. Aktifkan view layout Video Editing
    video-editing-view-layout
    Video Editing View Layout
  4. Pada view Video Sequence Editor klik Add
    add-menu-video-sequence-editor
    Add menu in Video Sequence Editor
  5. Klik menu Image
    add-image
    add image
  6. Set start frame 1 dan end frame 250
    start-and-end-frame-setting
    Start frame and end frame setting
  7. Pilih semua image sequence dari 0001.png sampai 0250.png
  8. Klik Add Image Strip
    add-image-strip-button
    Add image strip button
  9. Klik tombol play untuk memainkan image sequences yang sudah ditambahkan
  10. Ganti view Graph Editor dengan view Properties
    graph-editor-view
    Graph Editor View

    properties-view
    Properties View

    activated-properties-view
    Properties view yang teraktifasi
  11. Set nama file video yang diinginkan pada bagian Output dengan menekan tombol folder
  12. Klik render Animation untuk me-render video

Hasil Akhir : 

Render video : 
Kesimpulan :
Kegunaan render image squence yaitu agar pada saat rendering yang begitu lama jika output nya berupa gambar maka jika terjadi error / corrupt hanya pada frame / gambar tersebut tanpa menggulang merender dari frame awal lagi, jika output nya bukan gambar alias video maka saat terjadi corrupt di tengah-tengah render, maka kita harus merender dari awal.

Selasa, 17 Maret 2015

Laporan Praktikum 3 ANIMASI 3D

Praktikum melakukan 360 turn table animation di blender untuk pemula

Tujuan :

Membuat 360 turn table animation

Alat dan Bahan :

Blender minimal versi 2.72
Cartoon dragon no rig (register dulu baru bisa download)

Dasar Teori :

360 turn table animation adalah animasi yang biasanya digunakan untuk menampilkan hasil karya 3D, semacam showcase. Animasi ini juga merupakan animasi umum untuk showreel seorang 3D modeller. berikut contoh penggunaan 360 turn table animation untuk showreel 3D modeling.
Untuk melakukan praktikum ini diperlukan pengetahuan atas dasar-dasar teori berikut terkait perintah-perintah yang bisa dilakukan oleh blender. Diantaranya adalah perintah-perintah untuk manipulasi objek, meng-custom tampilan blender (view), dan menganimasikan objek menggunakan keyframe.

Manipulasi Objek

Untuk melakukan manipulasi objek, pertama kali yang perlu dilakukan adalah memilih objek untuk dimanipulasi baru kemudian dilanjutkan dengan perintah manipulasinya. berikut adalah daftar perintah yang bisa digunakan
1. Selecting object
untuk menseleksi satu objek dapat dilakukan dengan tombol Right Click.
untuk menseleksi lebih dari satu objek dapat dilakukan dengan menahan tombol shift kemudian right click pada semua objek yang ingin diseleksi.
untuk memilih seluruh objek yang tampil di layar dapat dilakukan dengan meletakkan mouse cursor di atas 3D View kemudian tekan tombol A. Tombol ini berfungsi sebagai toggle, jika belum ada objek yang diseleksi maka akan berfungsi sebagai select all. jika select allsudah dilakukan, maka tombol A berfungsi sebagai unselect all.
2. Rotate
setelah objek terseleksi, rotasi dapat diaktifkan dengan menekan tombol R pada saat mouse berada diatas 3D view, kemudian gerakkan mouse ke tengah atau ke luar layar.
3. Scale
setelah objek terseleksi, scale dapat diaktifkan dengan menekan tombol S kemudian gerakkan mouse untuk scale in atau scale out.
4. Translate/move
setelah objek terseleksi, translate/move dapat diaktifkan dengan menekan tombol G kemudian gerakkan mouse untuk memindahkan objek.
Untuk semua kegiatan tersebut (rotate, scale, translate), pergerakannya dapat dibatasi pada sumbu tertentu dengan menekan tombol X atau Y atau Z sesuai sumbu yang diinginkan.
Selain menggunakan tombol keyboard, juga bisa dilakukan menggunakan tombol objek handle di bagian bawah 3D viewport.






manipulator-button
Object Manipulator Button

setelah tombol tersebut diaktifkan akan muncul tombol lain yang berfungsi untuk melakukan rotate, scale, dan translate






manipulator-button
Object Manipulator Button

Petunjuk Praktikum
Percobaan 1: Test Render





  1. Buka file Cartoon dragon no rig.
  2. Buka tab Render pada view Properties
    render-tab
    Render Tab pada View Properties
  3. Klik Render
  4. Hasil rendernya terlihat seperti terpotong padahal sebenarnya tidak
    hasil-render
    Contoh Hasil Render
  5. Lakukan Zoom out pada view Image Editor sehingga keseluruhan hasil render bisa tampak
    zoomed-out
    Full zoomed out image editor

Percobaan 2: 360 Turn Table





  1. Buka file Cartoon dragon no rig.
  2. Pilih View Layout Animation pada tampilan 3D view, pilih opsiAnimation
    view-layout-options
    View Layout Options
    view-layout-dropdown
    View Layout Dropdown
    animation-view-layout
    Animation View Layout
  3. Seleksi objek yang berkaitan dengan dragon mulai dari badan, kelopak mata, dan bola mata.
    selected-dragon
    Seleksi objek berkaitan dengan dragon
  4. Aktifkan properties panel pada 3D view
    properties-panel-menu
    menu Properties panel
    properties-panel
    Properties panel in 3D view
  5. klik frame 1 pada Timeline view
    timeline-view
    Timeline View
  6. klik kanan pada Z Rotation property kemudian pilih Insert Single Keyframe
    z-rotation-property
    Z Rotation Property
    insert-single-keyframe
    Insert single keyframe
    penambahan single keyframe tersebut akan meng-highlight Z rotation property dengan warna kuning dan akan menambahkan 1 item baru pada dopesheet.
    hasil-single-keyframe
    Hasil penambahan single keyframe
  7. klik frame 250 pada Timeline view
    klik-frame-250
    klik frame 250
  8. klik Z Rotation Property kemudian ketik 360 diakhiri dengan tombol ENTER
    set-z-rotation-to-360
    Set Z rotation property menjadi 360
    warna highlight berubah menjadi hijau yang artinya property tersebut merupakan keyframe pada frame yang lain dan belum menjadi keyframe dari frame saat ini
  9. klik kanan pada Z Rotation property kemudian pilih Insert Single Keyframe
    insert-single-keyframe
    Insert single keyframe
    z-rotation-360-keyframe
    Single keyframe untuk Z rotation 360
  10. Pada tahap ini diperoleh keyframe untuk frame 1 dan 250. dimana frame 1 Z rotationnya 0 dan frame 250 z rotationnya 360. Maka saat tombol play dimainkan, akan menghasilkan pergerakan(tween) dari z rotation 0 menjadi z rotation 360 seperti berikut ini.

Hasil Praktikum yang diharapkan





  1. Test Render
  2. 360 Turn table


Hasil Akhir : 

  1. Test Render = 


  1. Render 360 turn animation =



  1. Render 360 turn animation dengan mata ikut berputar 360 derajat=


Kesimpulan :

Pada saat merender 360 derajat, mata naga tidak ikut berputar karna beda layar dari objek badan nya. pada saat saya jadikan 1 keseluruhan / di regrup. maka mata jadi ikut berputar. 
Untuk menganimasikan objek harus ke mode dari default ke animation. dan insert single keyframes berguna untuk merekam posisi / bentuk objek tersebut. jadi pada saat frame pertama objek menghadap ke depan. maka posisi awal ini jika di insert keyframes akan terekam.

Sekian dan terimakasih

Selasa, 10 Maret 2015

Laporan Praktikum 2 ANIMASI 3D

Praktikum melakukan render di blender untuk pemula

Tujuan :

Melakukan render di Blender untuk pertama kalinya.

Alat dan Bahan :

Blender minimal versi 2.72

Dasar Teori :

Render adalah sebuah kegiatan untuk mengubah 3D view yang telah diatur sebelumnya untuk menjadi gambar atau video.
Menu untuk melakukan render terdapat pada “Properties” editor seperti pada gambar berikut






properties editor
Tampilan Properties Editor

Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”






tombol-render
Tombol Render

Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut ini






image-editor
Tampilan hasil render pada image editor di blender


untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image






save-as-image
Menu Save As Image


Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image






save-as-image-file-browser
File Browser untuk save as image


berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG






hasil-save-as-image
Hasil save as image

Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1 menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contoh RenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.
Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi. untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset antara lain,
  • DVCPRO HD 1080p
  • DVCPRO HD 720p
  • HDTV 1080p
  • HDTV 720p
  • HDV 1080p
  • HDV NTSC 1080p
  • HDV PAL 1080p
  • TV NTSC 16:9
  • TV NTSC 4:3
  • TV PAL 16:9
Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client. Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut






screen-resolution
50% screen resolution

Di percobaan yang saya lakukan di core i7, dengan 50% resolution dapat mempercepat proses render dari 10 menit menjadi 2 menit.


Hasil Akhir : 

1. Render kemudian Save as Image :

 


2. Render dengan preset TV NTSC 4:3





3. Render low resolution menggunakan 50% scale



4. Hitung durasi render antara 100% dan 50%
A. Render dengan TV NTSC 4:3 100%
Durasi = 27 menit 58 detik, Lebih lama di banding yang 50%


B. Render dengan TV NTSC 4:3 50%
Durasi = 8 menit 20 detik, lebih cepat di banding yang 100%


Kesimpulan
Pada render resolusi scale 100% kualitas gambar bagus / HD, tapi dengan resolusi yang tinggi membuat waktu render menjadi lama.
Sedangkan pada resolusi scale 50% kualitas gambar lebih kecil ukuran / resolusi nya, ini membuat render lebih cepat di bandingkan high resolusi yang scale 100%.
Scale 50% 2x lebih cepat dari scale 100%

Sekian dan terimakasih